3 KEUTAMAAN DO'A NABI YUNUS. AS

3 KEUTAMAAN DO'A NABI YUNUS. AS
      Do'a yang dibaca nabi Yunus.as disaat mengalami kesulitan di dalam perut ikan

Bismillahirrahmanirrahim.  “La ilaha illa anta, Subhanaka, inni kuntu minaz zhalimin.” 
Demikianlah doa atau zikir yang masyhur diajar dan diamalkan oleh umat Islam.
Ia bermaksud: “Tiada Tuhan melainkan Engkau (ya Allah)! Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah dari pada orang-orang yang menganiaya diri sendiri.”

Doa yang baik lagi mujarab ini diucapkan oleh Nabi Yunus sebagaimana dirakamkan oleh Allah: Dan (sebutkanlah peristiwa) Zun Nun (gelaran bagi Nabi Yunus), ketika dia pergi (meninggalkan kaumnya) dalam keadaan marah, yang menyebabkan dia menyangka bahawa Kami tidak akan mengenakannya kesusahan atau cubaan; maka dia pun menyeru dalam keadaan yang gelap-gelita dengan berkata: “Tiada Tuhan melainkan Engkau (ya Allah)!
Maha Suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri.” [al-Anbiya’ 21:87] Sedikit Latar belakang Kisah Nabi Yunus. Nabi Yunus bin Matta ialah salah seorang Rasul Allah [al-Shaffat 37 : 139].

Ketika diutus kepada kaumnya, beliau marah atas keengganan mereka untuk menerima dakwah tauhid yang disampaikannya. Justeru dalam keadaan marah, beliau meninggalkan kaumnya dan menaiki kapal. Sayang sekali dalam pelayaran, kapal tersebut agak sarat dengan muatan sehingga hampir tenggelam.
Para penumpang melakukan undian, siapakah yang perlu dibuang ke laut bagi meringankan bebanan kapal.

Nabi Yunus turut mengundi lalu kalah, maka beliau terpaksa terjun dari kapal itu ke lautan luas.
Di dalam lautan luas, Nabi Yunus ditelan pula oleh sebuah ikan yang besar, kemungkinan salah satu dari spesis ikan paus.
Dalam perut ikan yang gelap-gelita itulah, Nabi Yunus menyedari kesalahannya melarikan diri dari misi dakwahnya, lalu banyak berdoa dan berzikir kepada Allah dengan kalimah “La ilaha illa anta, Subhanaka, inni kuntu minaz zhalimin.” Maka dengan doa ini, Allah berfirman: “Maka Kami kabulkan permohonan doanya dan Kami selamatkan dia dari kesusahan yang menyelubunginya dan demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman.” [al-Anbiya’ 21:88]

Seandainya Nabi Yunus tidak mengingati Allah dengan doa tersebut, maka Allah menyatakan: “Maka kalaulah dia bukan dari orang-orang yang sentiasa mengingati Allah, tentulah dia akan tinggal di dalam perut ikan itu hingga ke hari manusia dibangkitkan keluar dari kubur.” [al-Shaffat 37: 142-143] Apakah rahsia di sebalik doa “La ilaha illa anta, Subhanaka, inni kuntu minaz zhalimin” yang secara zahirnya seperti ringan disebut, mudah dihafal?
Bagaimana mungkin satu doa seperti ini dapat menyelematkan seseorang daripada musibah yang amat besar, sebesar ditelan oleh ikan paus? Adakah doa ini khusus untuk Nabi Yunus atau umum untuk semua umat Islam? Demikianlah beberapa rahsia dan misteri yang ingin saya kongsikan seterusnya.

Rahsia 1
Rahsia pertama, perhatikan bahawa doa ini dibuka dengan kalimah tauhid “Tiada Tuhan melainkan Allah”. Kalimah tauhid tidak sekadar bermaksud tiada tuhan yang berhak aku sembah melainkan Allah, tetapi dalam konteks ini juga bermaksud tiada tuhan yang patut aku mengadu, mengharapkan keampunan dan menghajatkan keselamatan melainkan Allah.

Pembukaan seperti ini membuktikan kemantapan dan ketulenan tauhid Nabi Yunus di mana beliau tidak mengadu, merungut dan berharap kepada sesiapa dan apa jua melainkan kepada Allah sahaja.
Ini merupakan manhaj para Rasul dan Nabi yang mesti kita ikuti. Perhatikan – sebagai contoh lain.

Sikap Nabi Ayyub ketika beliau ditimpa penyakit.
Beliau tidak mengadu kepada para doktor atau selainnya, tetapi mengadu kepada Allah sahaja: Dan (sebutkanlah peristiwa) Nabi Ayyub, ketika dia berdoa merayu kepada Tuhannya dengan berkata: “Sesungguhnya aku ditimpa penyakit, sedang Engkaulah sahaja yang lebih mengasihani daripada segala (yang lain) yang mengasihani.” [al-Anbiya 21:83]


Rahsia 2
Seterusnya Nabi Yunus mengucapkan: “Maha Suci Engkau (ya Allah)”, bererti mensucikan Allah dari sebarang bentuk kezaliman atau penganiayaan. Lebih mendalam, Nabi Yunus menyucikan Allah bahawa apa yang menimpanya saat itu (ditelan oleh ikan paus) bukanlah merupakan satu bentuk penganiayaan oleh Allah ke atas dirinya. Penyucian ini penting ditegaskan kerana kadangkala apabila ditimpa kesusahan, kita marah atau menyalahkan Allah. Malah kita menuduh Allah sebagai konon sengaja menganiaya diri kita.
Maha Suci Allah dari menganiaya manusia, tetapi manusialah yang menganiaya diri mereka sendiri:
“Dan tiadalah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” [al-Nahl 16:118]

Rahasia ke 3
Tanpa keberatan, tanpa alasan yang berlapik-lapik, Nabi Yunus terus mengaku kesalahannya dengan berkata: “Sesungguhnya aku adalah daripada orang-orang yang menganiaya diri sendiri.” Nabi Yunus tidak terus meminta ampun kepada Allah, sebaliknya memilih cara yang lebih lembut, beradab lagi merendah diri, yakni dengan mengakui kesalahan dirinya sendiri.

Selain itu Nabi Yunus sedar bahawa kesusahan yang menimpanya saat itu, iaitu ditelan oleh ikan paus, merupakan kesan daripada kesalahan dirinya sendiri yang melarikan diri dari tugas dakwah yang Allah amanahkan kepadanya.

Merupakan sesuatu yang sedia dimaklumi bahawa salah satu faktor seseorang itu ditimpa kesusahan dan kesulitan ialah kerana dosa-dosa hasil dari kesalahan yang pernah dia lakukan sendiri.
Allah menyatakan hakikat ini: “Dan apa jua yang menimpa kamu dari sesuatu kesusahan, maka ia adalah disebabkan apa yang kamu lakukan (dari perbuatan-perbuatan yang salah dan berdosa) dan (dalam pada itu) Allah memaafkan sebahagian besar dari dosa-dosa kamu.” [al-Shura 42:30]

Demikianlah tiga rahsia di sebalik kemujaraban doa Nabi Yunus. Ia bukan sekadar ucapan yang ringan di mulut lagi mudah dihafal, tetapi ucapan yang memantapkan tauhid, mensucikan Allah dan mengakui kesalahan diri sendiri sekaligus mengisyaratkan pemohonan ampun.
Marilah kita sama-sama mengamalkannya ketika susah dan senang sambil memerhatikan rahsia-rahsia di sebaliknya.

MANFAAT DAN RAHASIA GERAKAN SHALAT BAGI KESEHATAN

MANFAAT DAN RAHASIA GERAKAN SHALAT BAGI KESEHATAN

Dalam melakukan kegiatan shalat, kita telah diajarkan oleh para Ustad -ustad beberapa gerakan shalat sesuai dengan yang di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dibalik gerakan-gerakan shalat tersebut sesungguhnya banyak mengandung arti yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Berikut ini beberapa manfaat gerakan shalat bagi kesehatan manusia:

TAKBIRATUL IHRAM.
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan.
Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh.
Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

RUKUK .
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah.
Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.
Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah.
Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot – otot bahu hingga ke bawah.
Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud.
Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik.
Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian.
Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak.
Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir maksimal ke otak.
Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.
Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak.
Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal ) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.
Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih ( urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi.
Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali.
Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ – organ gerak kita.

SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala.
Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam